Click untuk melihat gambar |
Buku berjudul Aku Bertanya, Maka Aku Beriman ini
merupakan bagian pertama dari buku ketiganya yang berjudul Losing My
Religion : A Call for Help, yang dalam versi Indonesia sengaja
dibagi menjadi dua oleh Penerbitnya, Serambi. Agar memudahkan pembacanya
memahami pola pikirnya yang kontroversial seputar Islam, Hadist, Peran
akal, Patriarki, dan Budaya masjid.
Banyak orang berkeyakinan bahwa pertanyaan rasional hanya akan
merongrong iman. Pertanyaan kritis pun kerap dijawab dengan kaku oleh
para pemuka agama. Akibatnya, kegalauan iman terus bercokol di benak
para penanya. Upaya mereka dalam menyelesaikan pertentangan iman dan
akal selalu terantuk kecenderungan kaum muslim untuk membakukan
pendapat-pendapat Ulama terdahulu.
Kelesuan beragama mendera
para mualaf dan generasi muda muslim. Mereka inilah yang paling
mengalami kesukaran merajut ikatan nyata dengan Islam di tengah budaya
sekuler.
Dalam buku ini, Jeffrey Lang menjelaskan mengapa ia menjadi seorang
muslim. Ternyata, karena dia membaca Alquran, tentu Alquran yang
memiliki terjemahannya. Apa yang menjadi pertanyaannya, terjawab tuntas
setelah dia membaca lembar demi lembar Alquran tersebut.
Berbagai
gugatan dan kegelisahan akalnya terjawab secara menyakinkan dalam
Alquran, seperti: seputar Islam, autentitas Alquran, sifat-sifat Allah,
derita manusia, dan keadilan Allah kenabian Muhammad SAW, dan
sebagainya.
Buku ini memang apa adanya, akan tetapi memilki keobyektifan, dan cukup kontroversial. Butuh kelegowoan hati dan open mind dalam membacanya. Bagi Jeffrey
Lang, pertanyaan rasional tidak akan merongrong iman. Justru, untuk
menggapai iman sejati, dia menyarankan agar kita harus bisa membebaskan
diri dari tradisi dan memeriksa keyakinan-keyakinan kita secara
rasional.
Jawaban-jawabannya Jeffrey Lang ini sangat logis dan tak
terbantahkan, tapi juga membuat kita merenungi makna semua penuturan
pengalaman-pengalaman spiritualnya.
[ DOWNLOAD VIA MEDIAFIRE _ 1.226KB ] |